[Product Review] Rujak Cingur Ahmad Jaiz Surabaya


Ini pertama kalinya saya nyobain rujak cingur seumur hidup saya. Pengalaman pertama yang cukup "berkesan". Buat yang belum tahu, rujak cingur ini isinya bibir sapi yang dikukus, tahu, tempe, sayur, buah, dan bumbu rujak. Biasa dimakan bareng nasi atau lontong. Variasi sayurnya standar kayak pecel, sedangkan buahnya ada mangga, nanas, dan bengkuang. Sebenarnya saya gak suka rujak cingur karena gak kebayang makan bibir sapi, tapi berhubung diajak rombongan, saya ikut aja. Lagian kata orang gak afdol ke Jawa Timur kalau gak nyobain rujak bibir sapi ini.

Salah satu teman saya telepon temannya yang orang Surabaya, minta rekomendasi rujak cingur yang enak. Disebutlah nama Rujak Cingur Ahmad Jaiz di Jalan Ahmad Jaiz. Driver kami juga setuju kalau Rujak Cingur Ahmad Jaiz terkenal enak.

Tiba di lokasi, saya awalnya bingung dan ragu. Tempatnya di ruko kecil, sepi, gak ada papan nama sama sekali, bahkan gak keliatan kalau itu tempat makan. Kapasitas restoran ini gak lebih dari 15 orang. Kami berenam pesan 3 porsi rujak cingur dan susu kedelai. Satu porsi rujak cingur dimakan berdua, karena kebanyakan dari kami belum pernah nyoba makanan ini, jadi takut gak doyan.

Begitu saya nyoba, nyaaaaaaam, bumbu rujaknya enak banget! Asli gak boong. Kalau cingurnya rasanya kayak kikil atau tunjang. (FYI, cingurnya banyak. Tapi saya gak bisa bedain rasanya cingur sama kikil. Mau cingurnya diganti kikil juga saya gak akan nyadar). Berhubung saya gak terlalu doyan cingur atau kikil, saya makan sayur sama buahnya aja, MasGem yang abisin cingurnya. Sayur sama mangganya enak banget, manis dan bukan mangga sembarangan.
Susu kedelainya juga enak. Recommended lah makanan & minuman disini, apalagi buat penggila rujak cingur.

Ini lho penampakan rujaknya
 
Tapi...

Ketika selesai makan dan tagihan datang, terkejutlah kita semua. Harga rujak cingur seporsi 55 ribu! Untung kami belinya seporsi berdua. Harga susu kedelai juga lumayan WOW, 13.500 per gelas. Tagihan kami berenam lebih dari 200 ribu. Itulah kenapa saya di awal bilang kalau pengalaman makan rujak cingur kali ini "berkesan".

Setelah kita selesai makan, ada rombongan pelanggan yang datang sampai restoran hampir penuh. Dari sini saya menyimpulkan kalau rujak cingur ini udah terkenal banget sampai gak perlu pasang papan nama di depan restoran.

Karena penasaran, saya coba googling tentang rujak cingur satu ini. Ternyata opini orang-orang hampir seragam, rujak cingur ini harganya selangit tapi kualitasnya juga selangit. Konon kabarnya bumbu rujak ini kacangnya pakai kacang mete. Saking mahalnya rujak ini, kami sempat bercanda kalau cingurnya mungkin cingur import.

Yang saya masih bingung, kenapa temannya teman saya tadi dan Pak Driver gak ada yang ngasih "warning" kalau ini rujak cingur bintang lima. Kalau dikasih tahu kan kami gak perlu melongo ketika tagihan datang.
:)


Tschüss!
Deine Kimmie

Comments

Popular Posts