Trip to Batu & Malang (Part 2)
Oke, saya lanjutkan cerita tentang perjalanan ke Batu & Malang.
Untuk part 1 nya bisa diliat di sini: Trip to Batu & Malang (Part 1)
Day 3
Berhubung di hari ketiga ini kami udah dapet pinjeman motor
(baca: nyewa Honda Beat dari hotel), mulailah kami ngebolang ke kota Malang. Sebenarnya
yang ngebolang saya doank sih, kalo Mas Gembul (selanjutnya
disebut MasGem *kok kayak nama partai politik ya*) mah judulnya
nostalgia ke kota kelahiran. Jarak dari Batu ke Malang sekitar 20 km. Kami
berangkat pagi menjelang siang. Biarpun matahari panas menyengat, tapi gak
kerasa panas lho karena udaranya sejuk. Tau-tau kulit udah belang aja.
Di Malang kami nostalgia ke rumah lamanya MasGem di daerah
Lowokwaru yang sekarang udah dijual ke entah siapa. Lanjut ke SMA nya MasGem dan
ke rumah barunya MasGem di Bukit Tidar yang
lagi direnovasi. Konon rumah ini disebut “rumah perjuangan” sama MasGem karena
ini rumah pertamanya yang dibeli pake uang sendiri (ciciyeeee) dan dilunasi
dengan keringat dan air mata *lebay tapi serius*.
Kami makan siang di rumah makan yang konon kabarnya lagi
nge-hits. Rumah Makan Inggil namanya. Letaknya di belakang Balai Kota, deket
sama Museum Malang Tempo Doeloe.
Ada hotsepot nya |
Konsep rumah makan ini adalah jadul. Interiornya penuh
dengan barang-barang jadul kayak telepon jadul, poster-poster jadul, mesin
ketik, jendela-jendela jadul, dll. Makanannya masakan Jawa & seafood. Harganya
cukup mahal untuk ukuran Malang yang terkenal surga makanan-makanan murah.
Selesai makan, kami lanjut ke Museum Malang Tempo Doeloe yang letaknya di sebelah Rumah Makan Inggil. Museum ini kurang terkenal, bahkan orang Malang sendiri banyak yang gak tau museum ini (padahal letaknya di tengah kota). Museum ini berisi sejarah kota Malang, mulai dari zaman kerajaan Hindu-Budha, masa penjajahan Belanda-Jepang, sampai sekarang. Overall, Museum Tempo Doeloe biasa aja sih, gak ada yang terlalu spesial. Dan gak ada foto yang selamat, jadi gak bisa saya pamerin disini. :(
Selesai makan, kami lanjut ke Museum Malang Tempo Doeloe yang letaknya di sebelah Rumah Makan Inggil. Museum ini kurang terkenal, bahkan orang Malang sendiri banyak yang gak tau museum ini (padahal letaknya di tengah kota). Museum ini berisi sejarah kota Malang, mulai dari zaman kerajaan Hindu-Budha, masa penjajahan Belanda-Jepang, sampai sekarang. Overall, Museum Tempo Doeloe biasa aja sih, gak ada yang terlalu spesial. Dan gak ada foto yang selamat, jadi gak bisa saya pamerin disini. :(
Udah agak sore pas kami keluar museum, jadi kami lanjut ke Gereja Kayu Tangan dan makan malam tahu campur khas Malang. Tahu campur ini isinya tahu, mie, dan jeroan-jeroan disiram kuah petis. Setelah makan malam, lanjut nyari pencuci mulut di Toko Oen, toko eskrim yang udah ada dari zaman Belanda. Kami bertiga (saya, MasGem, dan temennya MasGem) nongkrong dan ngobrol-ngobrol disini sampe malem. Sekitar jam setengah 10 saya dan MasGem cabut dan kembali ke Batu. Brrrr.. dingin..
Day 4
Gak afdol kalo pergi ke Batu tapi gak ke Jatim Park dan Eco
Green Park. Hari ke 4 dan ke 5 saya habiskan di Jatim Park 1, Jatim Park 2, dan
Eco Green Park. Sebelum saya cerita, saya mau kasih tips and tricks buat yang
mau ke Jatim Park atau Eco Green Park.
Pertama, siapkan tenaga dan kaki yang kuat serta alas kaki
yang nyaman karena kita bakal jalan kaki dengan jarak yang jauh di tempat
wisata ini. Kita juga bisa nyewa electric bike (e-bike) kalo males jalan kaki. Tapi
rasanya gak afdol kalo nyewa e-bike karena harganya juga gak murah (100 ribu/3
jam) *pelit mode : ON* :p
Kedua, seriously jangan kesini pas hari Minggu. Kebetulan
saya ke Jatim Park 2 hari Minggu dan ruamenya minta ampun, sampe jalan dan
nyari tempat duduk buat istirahat aja susah. Kalo hari Sabtu mungkin agak
mending ya, karena anak sekolah di Malang dan sekitarnya kan gak libur hari
Sabtu.
Ketiga, bakal lebih murah kalau beli tiket yang paketan
daripada beli tiket Jatim Park 1, Jatim Part 2, Eco Green Park secara terpisah.
Ada beberapa paket, contohnya paket Jatim Park 1+Jatim Park 2+Eco Green+BNS (dalam
2 hari), Jatim Park 1+Jatim Park 2 (dalam 2 hari), Jatim Park 1+Eco Green, dll.
Saya lupa harga masing-masing paketnya. Yang jelas tiket weekend lebih mahal
daripada tiket weekdays. Setelah melalui proses hitung-hitungan yang cermat
oleh MasGem, diputuskan kalau kami ke Jatim Park 2 hari Minggu dan ke Jatim
Park 1+Eco Green hari Senin.
Hari Minggu pagi kami meluncur ke Jatim Park 2. Jatim Park 2
terdiri dari Batu Secret Zoo dan Museum Satwa. Batu Secret Zoo sebenarnya kayak
kebun binatang biasa, tapi konsepnya modern. Keren lah pokoknya kebun
binatangnya, konsepnya dapet banget. Jenis binatangnya juga banyak dan lengkap,
dengan skala kelangkaan apakah binatang itu tidak terancam, hampir punah,
dilindungi, dll.
Alpaka |
Prairie Dog |
Patrick Star? |
Ada juga Savannah dan Pasar Afrika, tempat binatang-binatang
gurun yang lingkungannya di set sedemikian rupa supaya mirip habitat asalnya. Kereeeeeen.. :)
Singaaaa |
Dari Pasar Afrika, lanjut ke Fantasy Land, dimana banyak
wahana-wahana seru kayak di Dufan. Berhubung lagi padet dan antri tiap-tiap
wahananya panjang banget, kami cuma sempat nyobain beberapa wahana. Pertama
Jelajah Lima Benua, dimana kami dibawa naik kereta liat pemandangan dan hewan
dari lima benua. Mirip Istana Boneka di Dufan. Setelah itu kami isi bensin dulu
alias makan siang di salah satu foodcourt disana.
Selesai makan, kami antri untuk ikut Safari Farm. Lumayan
lama euy antrinya, karena lagi rame. Di Safari Farm kita diajak
keliling-keliling naik mobil gede untuk ngeliat binatang-binatang seperti unta,
bison, dll secara live! Tanpa dikandangin, di ruangan terbuka, dan kita bisa
ngasih makan binatang-binatangnya. Harga makanannya 5 ribu untuk beberapa
potong wortel. Binatang-binatangnya juga jinak-jinak dan cenderung manja ke
manusia.
Setelah itu kami lanjut naik roller coaster yang namanya
Animal Coaster. Sepintasan gak serem, tapi begitu naik, beeuuuh, serem bok. Di
atas, kami berasa mau dilempar. Mungkin karena keretanya kecil (kapasitas 2
orang) makanya manuvernya lebih berasa. Menurut saya pengamannya kurang juga
sih, karena cuma ada semacam sabuk pengaman buat mobil.
Daaan.. kita sampai ke bagian yang paling menarik. Rumah
Hantu! Bagus banget rumah hantunya Jatim Park 2. Efek soundnya mantab, hantunya
serem-serem, kreatif pula. *Saya sih takut, gak tau Mas Anang* :D
Setelah dari Rumah Hantu, kami jalan agak jauh untuk ke
Bahtera Nabi Nuh. Apaan tuh? Cuma naik perahu biasa kok, muterin satu “pulau”
yang ada penghuninya (kera).
Selesailah perjalanan kami di Batu Secret Zoo, waktunya
lanjut ke Museum Satwa. Sesuai namanya, Museum Satwa berisi satwa-satwa langka
kayak dinosaurus, gajah, plus ikan-ikan besar. Secara umum mirip sama Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor.
Kuciiiiiing.. |
Kami menjelajaah Museum Satwa sampe tutup, sekitar jam 6
sore kalo gak salah. Setelah itu lanjut makan malem dan jalan-jalan di Alun-Alun
Batu.
Selesailah perjalanan hari ke 4.
Summary Jatim Park 1 & Eco Green lanjut di post berikutnya ya..
Tschüss!
Deine Kimmie
Deine Kimmie
Comments
Post a Comment
write your comment here...